6 Rejab 1431, 18 Jun 2010, Jumaat
Bismillahirrahmanirrahim...
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah, sehebat-hebat Pencipta, sehebat-hebat Pengatur.
16 Jun menjadi saksi sebuah pergolakan jiwa yang lemah.
3 stesen berakhir, namun diri ini masih terasa berada di awang-awangan.
Ya Allah, berakhir sudahkah peperiksaan ini?
Hati seakan-akan tidak percaya....
Tidak dapat diertikan apakah perasaan yang bersarang dalam diri.
Redha? Itu harapanku.
Yakin? Allah sahaja yang tahu.
Dipujuk-pujuk hati ini, Allah melihat, Allah mengetahui, Allah mendengar...
Ini ujian....yang sangat kecil untuk dibandingkan dengan saudara-saudara di Palestin.
Wahai jiwa yang mahukan kebebasan,
hari ini engkau pelajari perkataan redha yang sering engkau sebut-sebutkan di depan adik-adik,
di hadapan sahabat-sahabat.
Jiwamu bergetar tanpa engkau sedari.
Kelopak matamu terkejip-kejip mengekang sebak di dada...
Akhirnya, tubir matamu tidak mampu menakung hiba di hati...
mengalir air mata yang engkau tidak mengerti mengapa hadir....
Allah, Allah....
cekalkan hati ini....
Allah, Allah....
redhakan hati ini...
Allah, Allah...
bimbinglah hati ini...
Rawatlah jiwa yang lemah ini dengan kalam-Mu.
Bebaskan hati ini, Ya Rabb,
jangan Engkau biarkan hati ini terkandas dalam dunia yang penuh gemerlapan.
Basahi hati ini ya Ilahi dengan cinta kepada-Mu agar tidak pernah malap.
Penuhkan kecintaan hati ini dengan ruh dakwah para kekasih-Mu.
Kikiskan jahiliyah dan buangkan segala sarang dunia daripada jiwa kotor ini...
Ya Rabb,
Pemilik hati ini,
penuhilah qalbi dengan mahabbah kepada-Mu...
54 Kimian,
0845.